Senin, 15 Agustus 2016

tertawa

menjadi cinta bersamaan
lamat-lamat jengah
bisa jadi setara bahagia dan duka
aku bertanya saja diam-diam
apa yang berkuasa dalam rasa

tanpa kita ucapkan lugas

mari tertawa
tak mesti jelas apa makna
hanya untuk kita

(dikasuari7)

Minggu, 14 Agustus 2016

tertawannya hati

bahkan kali ini,
jarak yang membentang panjang pendek,
waktu yang detiknya tak berbeda detak,
masih saja kita tak menjalaninya bersama,
tetap saja menikmatinya buat kita adalah realita.

bahkan hingga kini,
menjalani,
antara kita menjadi perkara pasti,
sebab tertawannya hati.

(setelah hari ini, empat belas hari di bulan ke-delapan)

Jumat, 12 Agustus 2016

bertanya: mau menjadi sesal

berkicau terus tentang setahun pergi di masa depan
terus yang mendengar mematahkan ingin itu
bahwa itu waktu yang lama untuk berpisah
hidup di belahan bumi yang lain pun begitu jauh
namun mau terus menyala disini

lalu, rencana tetek bengek menuju meraih impian
tak semudah mengutarakannya
bahkan ada takut-takut yang menyapa sebenarnya

walau bagaimana pun, satu yang pasti.. berhenti begitu saja akan menjadi sesal yang tak berkesudahan.

(di pendopo, menelusuri rencana)

Rabu, 10 Agustus 2016

Samping ini

tak semua yang mampu dijabarkan tentang ini,
karena timbang itu dan ini,
maka apa yang tak diungkap jadi rahasia disini,
meski tidak diingini,
ada rasa tak baik menjalari,
ada akibat lain yang terjadi tanpa permisi
olehnya tahan dulu sendiri
untuk kini

(0810, pendopo)

Minggu, 03 Juli 2016

lalu?

bukan perkara apa-apa..
hingga tak pasti kata apa yang
pantas untuk merasa tentang muka.
sudah jelas waktunya,
lalu..
apa selanjutnya?
daku bertanya diam-
diam..
dalam diam.

(di sekat warnet, Juli 2016)

Selasa, 22 Maret 2016

atau butuh berarti (?)

pandang lagi masa masa nan
diam ditinggal laju waktu
lalu tanpa apa-apa
diam menjadi arti berlain makna

arti yang bagi dia
berbeda bagi dia yang lain

maka si aku ini
memilih diam lalu
diam-diam bertanya
berarti apakah ini..

(diLantai5, lamaa di Maret'16)


Selasa, 09 Februari 2016

jangan hanya sekedar bangun, lagi!

lubang yang sama
kembali tersuruk diri kesana
merana
memang tak ada daya
apalah lagi kata
ini nyata

bukan yang pertama terjerembab disana
bukan pula pertamanya berusaha kembali tegak
kali ini bangun tak boleh sekedar saja
biarlah yang lalu semena-mena
masa di depan harus luar biasa lah!

(diLantai5, Bulan ke-dua di 2016)

Jumat, 01 Januari 2016

Selamat selamat: lagi



Petuah-petuah itu
Jika ku ulur dari dahulunya sampai detik daku mengetikkan kata-kata ini
Tak hingga
Hingga ku penat pun tak sudah
Mengenggam makna seperti segenggam pasir yang kemudian berserak  dari antara jari
Lalu rasa
Rasa-rasanya tak akan mudah.

Berapa banyak berapa mampu berapa
Pun itu pengantar untuk menjadi lebih tak lemah
Maka selamat datang untuk apapun yang datang
Selamat pergi untuk apapun yang pergi
(diNuri, pagi-pagi hari ke-dua)

Jumat, 18 Desember 2015

melewati ilmu

melewati ini tak sudah-sudah
sudah sampai mana tak daku nikmati
nikmati kerumitan berkelanjutan tumbuh
tumbuh beruntun menaikkan derajat diri
diri yang selalu harus haus
haus pada
pada ilmu..

(diLantai5: untuk hari ke-7, masih saja..maaf)

Sabtu, 12 Desember 2015

Dari buku berjudul How to Master Your Habits-nya Felix Y Shiauw



Felix Y. Shiauw
How to master your Habits
2012 (cet.1) Jakarta: Khilafah Press
========================

Akhirnya! Setelah 2 tahun lebih daku ingin baca buku ini seutuhnya, akhir tahun ini telah terwujud. Alhamdulillah..indah pada waktunya, eh. Terima kasih banyak untuk seorang teman yang telah meminjamkan buku bagus ini ke daku; tengkiuu cantiqq! Giliran kamu yang nyelesaiin baca buku ini lagi yak!

Apa yang daku dapatkan dari buku ini?
Hmm..daku tuliskan se-enak daku bisa deh, hohoo (latian-mode-on)

*Thanks to @felixsiauw*

Pada awal pembahasan, si penulis memaparkan betapa meginspirasinya tokoh-tokoh besar Islam di masa lampau. Seperti Imam Asy-Syafi’I dengan mazhab Syafi’i-nya, Ath Thabari seorang sejarawan yang ahli tafsir dengan Tafsir Ath-Thabari-nya, Khalid bin Walid dalam bidang militer, Siti Aisyah dengan hafalannya kurang lebih 2.210 hadits, Abdurrahman bin Auf dengan luar biasa banyaknya harta yang disumbangkan, Khalifah Umar bin Khaththab dengan kepemimpinan dan kepribadiannya, Muhammad Al-Fathih dan nama-nama besar tokoh Islam lainnya. (Masya Allah! Kurang apa lagi nikmat-Nya yang ‘meletakkan’ daku lahir dalam kaum ini, ‘bangun’lah!). Nah, permasalahannya adalah: Kita yang sering merasa bangga dan berdecak kagum pada keluar-biasaan tokoh-tokoh besar tersebut sering kali memiliki pemahaman bahwa ke-luarbiasa-an tersebut mustahil terjadi pada diri kita. Keahlian yang kita anggap luar biasa tersebut dianggap takdir dari Allah (Tuhan) untuk mereka atau bakat dan keturunan yang diwariskan. Ini lah yang dibahas dalam buku ini, bahwa pengaruh besar pada ketidak-ahlian dan keahlian yang disebut juga dengan istilah skill  adalah kebiasaan, istilah kerennya HABITS.

Takjub yang kita rasakan seperti yang daku tulis ulang diatas terjadi karena ada sesuatu yang ‘tak diharapkan atau disangka’, beyond expectation terjadi dalam suatu hal oleh seseorang..sesuatu yang tidak ‘biasa’ terjadi, begitu yang dipaparkan si penulis. Seseorang tersebut memiliki keahlian hingga membuatnya tidak biasa, adalah hasil dari pengaruh habits, kebiasaannya. BIASA dan TIDAK biasa yang dilakukan.
Kita sebagai manusia, pada diri masing-masing, memiliki habits berbentuk program-program yang mengatur semua respons kita. Daan, habits bersifat otomatis dalam merespon apa yang terjadi pada diri kita. Respon kita berupa pemikiran, perasaan, dan perbuatan adalah akibat dari pengulangan yang kita lakukan secara tak sadar.

Begini bagan mengenai terbentuknya habits kita:
Thoughts -> Purposes -> Actions -> Habits -> Personalities

Si penulis menyebutkan kemampuan kita untuk mengendalikan habits sangat diperlukan. Kita harus mampu untuk membentuk habits ataupun menghancurkan habits. Kita juga harus mampu memilih habits mana yang dipertahankan dan ditinggalkan. Kenapa? Secara alami, habits yang muncul jika tidak dikendalikan adalah habits yang buruk..if you choose not to plant flower on your garden, then weeds will grow without encouragement and support. Jadi, pegang kendali yak kawan!

-Genealogy of Habits-
Practice & Repetition:
Ibu dari semua keahlian adalah repetiton (PENGULANGAN) dan ayahnya adalah practice (LATIHAN)

-Spiral of Habits-
Habits <-> Learn <-> Commit <-> Practice <->Repetition
Habits seprti spiral, hanya ada dua pilihan di dalamnya bertambar besar atau bertambah ciut

-Installing Habits-
Analoginya, jalan setapak yang terbentuk dalam membuka hutan, babat alas, karena jalan itu selalu dilewati (repetition/repetisi) sehingga rumput liar tak dapat tumbuh di jalan tersebut akibat selalu terinjak. Otak kita yang terdiri dari triliunan sel syaraf perlu repetisi dalam membentuk dan mempertebal koneksi atau hubungan antar sel dalam membentuk pola-pola informasi untuk diri merespon.

-Why? What? How?-
Motivasi dalam membentuk habit baik yang baru dan meninggalkan habit buruk yang baru dan lama. Alasan yang mengakari kita dalam mengendalikan habits yang telah dan akan kita miliki.

-How Many Days?-
Sebenarnya, bervariasi untuk setiap orang. Bisa 21 hari, 28-30 hari, ataupun 40 hari.
Ambil pelajaran dari kebiasaan berpuasa di bulan Ramadhan, maka minimal waktu untuk terbentuknya habit baru kita bisa selama 29-30 hari, 1 bulan. Perlakuannya harus 30 hari berturut-turut secara konsisten, tanpa ketinggalan satu hari pun. Pembiasaan memerlukan konsistensi.

-Good News! Thinking is not needed-
Karena manusia tak selamanya logis..

-Conditioning Habits-
Bisa karena biasa..

-Forming Habits is Like Creating Roads-
Sesungguhnya amalan yang paling disuka Allah yaitu yang dikerjakan terus-menerus (HR. Bukhari Muslim)

-First is Hardest-
Berlakunya prinsip inersia atau kelembaman bahwa selalu ada kecendrungan untuk mempertahankan kondisi semula maka perlu gaya dari luar (external force) agar kondisi semula dapat berubah.

-From Lame to Fame-
..membiasakan yang pada awalnya dilakukan secara sadar menjadi melakukan secra tidak sadar otomatisasi keahlian kita

-Teach Habits and Habits Will Serve You!-
Diistilahkan, orang yang sudah terlanjur ‘kaya’ susah menjadi ‘miskin’, orang yang sudah terlanjur ‘miskin’ susah untuk jadi ‘kaya’

-Luck is a Part of Habits-
Kurang lebih, bagi penulis, keberuntungan adalah hasil kali dari kesempatan dan persiapan. MElatih habits yang dibutuhkan. Anytime you see someone more successful than you are, they are doing something you aren’t (Malcom X)

-Let’s Make Habits-
Mulai dari hal yang kecil - temuan tempat habits – berlatihlah terus!

-To Be an Expert-
..benar-benar menguasai..

Selanjutnya, silahkan cari buku ini dan baca sendiri agar ilmunya lebih ‘sampai’.. *hahaii*

Ini daftar bagian yang akan kamu temui:
-The Rules of 10.000 hours-
-Differentiation in Da’wah-
-Life is not Fair-
-The Outliers and Out of Orders-
-Breaking the circle-
-No Pain No Gain-
-Re-defining “Impossible”-
-After doing Service-
-Take Action!-
-Unreasonable Fear-
-Move-move and move-
-Visionary-
-The End is Better than Beginning-
-Just Kill the Excuses-
-Excuses are Extremely-Very Dangerous-
-Epilogue: Naka tau Tak Nak?!-
Nak atau tak nak, kalau nak 1000 daye, kalau tak nak 1000 daleh *hihiii*

Huaah! Sekian dulu yak teman.
Marilah marii.. temukan ilmu lebih lanjutnya sendiri!
Ambil manfaatnya..

p.s: kalo ada kesempatan lagi, daku post buku lainnya. Stay tune yak... visit me here! *hohoo*

Jumat, 11 Desember 2015

ada..ada lagi?

ada..memang ada.
ada luka yang bernanah
ada tawa yang menggelegar
ada tangis yang dipendam
ada cita yang merebak
ada resah yang tak kunjung usai
ada bahagia yang tak putus
ada cinta di tiap hembusan nafas..
ada cinta dariNya.
ada lagi?

(diLantai5, hari ke-6 seharusnya)

Kamis, 10 Desember 2015

manakala..

melepaskan ketidaknyamanan agar terus terkikis
terkikis pada reda sesal nan terus
terus namun tak sampai
hingga pada hati terketuk
ketukan-ketukan untuk
'tuk sadar dari nyaman
manakala..

(diLantai5, seharusnya di hari ke-5)

Senin, 07 Desember 2015

Lalu..Mengalahkan Lelah!

lalu..
aku berjalan kosong berdiam
menunggu apa yang tak aku tahu
menggunting kegalauan menyerah
atau..
malah tak ada izin untuk berhenti
aku hilang kata
berharap tak ada kosong menguasai
kemudian..
bertanyalah aku
mungkin bukan..
hanya menemukan lagi alasan
sekuat apa usaha aku
mengalahkan lelah!

(diLantai5, utk hari ke-4 di Desember)

Kamis, 03 Desember 2015

berlaku..

berbanding lurus, begitu katanya..hukum itu berlaku.
berbanding terbalik, begini bisa pula..hukum itu berlaku.
apapun..
bijak membandingkan,
begitu begini,
hukum itu berlaku.

(diNuri, hujan 'beban' pikiran)

Rabu, 02 Desember 2015

yah..dah..lah!

Berharap tapi harapan itu tak diharapkan,
goyah..yah, payah.
Gigih katanya, namun masih bertahta
lelah tak tertahankan
sudah..dah, sudahlah.
perbaharui lagi, lah.. perbaiki harap-harapan!

(diNuri, Desember di hari ke-2)

Selasa, 01 Desember 2015

Tinggal?

apa yang tertinggal..tinggal kan?
lalu mulai lagi bergumam,
seandainya-andai ini
andai itu.
lalu tinggallah ingin di masa lalu
bukankah kau tahu,
waktu tak akan berbalik
ia terus ke depan..berubah.

maka..

tinggal kan?
ia terus.. berubah.

(diLantai5, Desember di tanggal 1, 2015)

Selasa, 17 November 2015

Ama..maaf ya..Ama

kupanggil beliau ama
takdir mengikatnya
untuk dalam mencinta
jua sabar memilah rasa
bersama rela
usaha pun terus setia
menjaga
hatinya
yang tak ada
berhenti dilanda
ketidaksesuaian harapnya

Ama..
Maafkan anak ini ya,
maaf ya Ama..
Lalu daku hapus air mata.
(diNuri, November 2015)

Rabu, 19 Agustus 2015

Terima kasih untuk orang-orang..terima kasih keadaan..terima kasih untuk semua!

Tulisan kali ini bisa tergolong tulisan 'unik', daku agak kurang sreg untuk menyebutnya gaje (*hohoo)
Beberapa hari belakangan ini, daku kembali menemukan bahwa diri ini mulai kaga jelas, lagi. Iya, daku bilang 'lagi'. Sebenarnya, ini bukan hal yang baru terjadi pada daku. Tapi, ya begitulah.. Daku masih nge-labil ternyata, hadeuuh *poker-face*

Nah, alhamdulillah! Daku merasa ada yang membaik untuk periode nge-gaje kali ini. Maksudnya?
Hmm.. daku merasa tak benar-benar dibiarkan begitu saja oleh Allah. Per harinya, ada-ada saja yang datang dan seolah mencerahkan daku. Seperti seorang-dua-orang teman yang mengunjungi daku dan lalu 'menganggu' daku yang memilih berdiam diri di kos sepanjang hari. Mungkin daku memaknainya lebay, daku menganggap ini cara Allah untuk daku kembali, tak berlama-lama menjalani waktu menyendiri. Terima kasih untuk mereka, orang-orang yang mau-tak-mau daku sayangi.

Lanjut bercerita, daku merasa keadaan hari ini terasa 'menyentuh', laah..daku nge-lebay (*gubrakk)
Kenapa?
Daku tak pernah benar-benar menyangka akan berada pada keadaan seperti ini. Daku yang dulunya nyaman berada di kursi penonton, menerima saja keadaan bahwa daku bukan siapa-siapa..yaa layaknya mutiara berlian yang terpendam lah (*uhukk) Namun keadaan kali ini terasa berbeda, daku tak dibiarkan jiwa ini mengamini kondisi tersebut selama hidup nan sekali ini. Alhamdulillah ya Rabb! Ketika beberapa saat daku terbentur lalu masuk ke dalam masa 'duduk-duduk saja', datanglah berita, informasi, kondisi, dan apa pun hal itu kembali daku dibuat sadar. Daku bagai ditarik lagi, diingatkan lagi untuk 'melangkah'. Yaa, daku disadarkan lagi bahwa ada banyak impian yang telah daku gantung, banyak keinginan yang telah daku ucap. Impian-impian itu telah lama bergantungan di langit; mereka mungkin kelelahan menunggu daku untuk sampai menjemput. Keinginan-keinginan pun mungkin lemas mendengar daku yang hanya berucap tapi tak gigih mendapatkan. Terima kasih pada keadaan yang telah terjadi, daku akan berusaha memaknai yang terjadi dengan kacamata positif, karena itu lebih baik ya, akhem!

Baiklah.. terima kasih semua. terima kasih.. terima kasih!
Daku kehabisan ekspresi, *hohoo
Untuk semua yang telah terjalani, menjalani waktu hidup yang hanya sekali ini bersama-sama.. terimalah rasa daku ini, kasihilah kemudian.

Sekian untuk tulisan ini, maafkan kata-kata gaje daku yang mungkin tak pantas.




Minggu, 09 Agustus 2015

Sayang, bisa!

bukan serta-merta hitam memeluk seluruhnya
temaram asa yang merindu cahaya terasa
lalu diri masih merana
sadar akan makna
langkah jiwa tak boleh berhenti karena
petaka
walau tatkala letih serta padam gelora
menyerang pikiran dan raga
bertahanlah berbaik sangka
pada Tuhan takkan sia-sia
mengadu menggugu dalam kerendahan padaNya
bersiaplah, cara Allah selalu indah adanya
lihat itu dalam kebijaksanaan dan terima
berubah ke lebih baik semoga
terus berusaha
meski masa berdiam tak bisa diacuhkan ada
sayang, harus bisa!
mesti bisa.

(Kasuari, Agustus 2015)
*seonggok sajak untuk daku, ya.. bulan September harus bisa tetap ceria, September ceria ;)

Jumat, 07 Agustus 2015

Kata 'cuek', katanya..

Beberapa hari yang lalu daku bercakap-cakap dalam suasana canda dengan seorang teman. Pada satu ketika, daku melontarkan pertanyaan yang intinya kenapa aku selalu tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Si teman merespon lontaran itu. Dengan pilihan kata yang disampaikannya, daku menjadi kepikiran sampai sekarang. Menurut si teman, daku ini orangnya cuek, terlalu cuek malah.

Cuek?
Sepertinya sudah lama kata itu tidak daku perhatikan keberadaannya. hohoo, terima kasih teman daku yang baik ;)

Lanjutnya,
Daku penasaran tentang kata 'cuek', maka setelah membuka KBBI Daring..daku temukan ini:
cuek/cu·ek/ /cuék/ a cak masa bodoh; tidak acuh

Baiklah, daku mengakui yang telah terjadi memang berhubungan dengan kadar 'cuek' daku yang rasanya tinggi. Oh! Tuhaan..
Semoga daku bisa berubah..Aamiin!