aku ini, what else, ekstrovert?

aku mengenang cerita indah yang aku ingin wujud.
aku menginginkan aku bertingkah baik pada semua itu.
aku mengharapkan diriku.
aku ini.

the light can shine brighter from inside,
belive in,
be patient in process..
what else?

nio baranti untuak ndak mangarajoan apo-apo untuak apo pun. Nio manikmati waktu balalu sajo. tapi di diri yang lain, nio labiah dari apo yang urang lain bisa. Nio bisa iko bisa itu bisa sado alahnyo. antahlah, keinginan jo a yang dikarajoan alun juo bairingan lai.
ndak nio saroman iko laaaai. apo dek tipe urang 'ekstrovert' ko yang mambuek saroman ikoh?

What happened, myself..

when a heart comes to love,
when the willing meets many passions,
when a mind can make to be reality,
how do I still not doing more, not trying hard, not be patient to...
        stay in process,
        in learning,
        in undestanding,
        in practicing,
        in time,
        in believe.
I do still questioning.

a word from past told

there is a will, there is a way

PLEASE, keep to make what all u want be real, myself!

aku dan senin

antara Senin sekarang dan seminggu yang lalu.

aku masih belum juga memahami cara-cara yang mengelilingiku. seperti apa. entahlah, aku menunggu waktu. menunggu lelah, letih mengejarku. seperti buruk yang mungkin takkan bisa masuk pada baik.
aku ingin yang aku inginkan terjadi. seperti seharusnya, bayangan indah dalam pikiranku menjelma mendekatiku dengan nama kenyataan.

entah kapan..

#bertanyasendiri

aku menulis lagi, berharap

Sepertinya memang begini yang ditakdirkan. Aku berbeda namun tetap sama dengan yang lainnya.
Setahun yang lalu, aku mulai berani untuk diriku. Saat ini, aku masih belum bisa bersahabat benar dengan diriku. Mengapa? Inilah yang harus aku ketahui