Rabu, 19 Agustus 2015

Terima kasih untuk orang-orang..terima kasih keadaan..terima kasih untuk semua!

Tulisan kali ini bisa tergolong tulisan 'unik', daku agak kurang sreg untuk menyebutnya gaje (*hohoo)
Beberapa hari belakangan ini, daku kembali menemukan bahwa diri ini mulai kaga jelas, lagi. Iya, daku bilang 'lagi'. Sebenarnya, ini bukan hal yang baru terjadi pada daku. Tapi, ya begitulah.. Daku masih nge-labil ternyata, hadeuuh *poker-face*

Nah, alhamdulillah! Daku merasa ada yang membaik untuk periode nge-gaje kali ini. Maksudnya?
Hmm.. daku merasa tak benar-benar dibiarkan begitu saja oleh Allah. Per harinya, ada-ada saja yang datang dan seolah mencerahkan daku. Seperti seorang-dua-orang teman yang mengunjungi daku dan lalu 'menganggu' daku yang memilih berdiam diri di kos sepanjang hari. Mungkin daku memaknainya lebay, daku menganggap ini cara Allah untuk daku kembali, tak berlama-lama menjalani waktu menyendiri. Terima kasih untuk mereka, orang-orang yang mau-tak-mau daku sayangi.

Lanjut bercerita, daku merasa keadaan hari ini terasa 'menyentuh', laah..daku nge-lebay (*gubrakk)
Kenapa?
Daku tak pernah benar-benar menyangka akan berada pada keadaan seperti ini. Daku yang dulunya nyaman berada di kursi penonton, menerima saja keadaan bahwa daku bukan siapa-siapa..yaa layaknya mutiara berlian yang terpendam lah (*uhukk) Namun keadaan kali ini terasa berbeda, daku tak dibiarkan jiwa ini mengamini kondisi tersebut selama hidup nan sekali ini. Alhamdulillah ya Rabb! Ketika beberapa saat daku terbentur lalu masuk ke dalam masa 'duduk-duduk saja', datanglah berita, informasi, kondisi, dan apa pun hal itu kembali daku dibuat sadar. Daku bagai ditarik lagi, diingatkan lagi untuk 'melangkah'. Yaa, daku disadarkan lagi bahwa ada banyak impian yang telah daku gantung, banyak keinginan yang telah daku ucap. Impian-impian itu telah lama bergantungan di langit; mereka mungkin kelelahan menunggu daku untuk sampai menjemput. Keinginan-keinginan pun mungkin lemas mendengar daku yang hanya berucap tapi tak gigih mendapatkan. Terima kasih pada keadaan yang telah terjadi, daku akan berusaha memaknai yang terjadi dengan kacamata positif, karena itu lebih baik ya, akhem!

Baiklah.. terima kasih semua. terima kasih.. terima kasih!
Daku kehabisan ekspresi, *hohoo
Untuk semua yang telah terjalani, menjalani waktu hidup yang hanya sekali ini bersama-sama.. terimalah rasa daku ini, kasihilah kemudian.

Sekian untuk tulisan ini, maafkan kata-kata gaje daku yang mungkin tak pantas.




Minggu, 09 Agustus 2015

Sayang, bisa!

bukan serta-merta hitam memeluk seluruhnya
temaram asa yang merindu cahaya terasa
lalu diri masih merana
sadar akan makna
langkah jiwa tak boleh berhenti karena
petaka
walau tatkala letih serta padam gelora
menyerang pikiran dan raga
bertahanlah berbaik sangka
pada Tuhan takkan sia-sia
mengadu menggugu dalam kerendahan padaNya
bersiaplah, cara Allah selalu indah adanya
lihat itu dalam kebijaksanaan dan terima
berubah ke lebih baik semoga
terus berusaha
meski masa berdiam tak bisa diacuhkan ada
sayang, harus bisa!
mesti bisa.

(Kasuari, Agustus 2015)
*seonggok sajak untuk daku, ya.. bulan September harus bisa tetap ceria, September ceria ;)

Jumat, 07 Agustus 2015

Kata 'cuek', katanya..

Beberapa hari yang lalu daku bercakap-cakap dalam suasana canda dengan seorang teman. Pada satu ketika, daku melontarkan pertanyaan yang intinya kenapa aku selalu tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Si teman merespon lontaran itu. Dengan pilihan kata yang disampaikannya, daku menjadi kepikiran sampai sekarang. Menurut si teman, daku ini orangnya cuek, terlalu cuek malah.

Cuek?
Sepertinya sudah lama kata itu tidak daku perhatikan keberadaannya. hohoo, terima kasih teman daku yang baik ;)

Lanjutnya,
Daku penasaran tentang kata 'cuek', maka setelah membuka KBBI Daring..daku temukan ini:
cuek/cu·ek/ /cuék/ a cak masa bodoh; tidak acuh

Baiklah, daku mengakui yang telah terjadi memang berhubungan dengan kadar 'cuek' daku yang rasanya tinggi. Oh! Tuhaan..
Semoga daku bisa berubah..Aamiin!

Jumat, 17 Juli 2015

Idul Fitri..1 Syawal 1436 H..Hi happy Ied Mubarak!

Taqabbalallahu minna wa minkum *grin emoticon*

Daku seriusan baru 'ngeh' dengan ungkapan selamat hari lebaran tersebut. Yah, kemarin-kemarin terbiasa dengan ungkapan "Minal Aidzin Wa Faidzin" dan disambung dengan "Mohon maaf lahir batin" yang ternyata bukan begitu seharusnya.

Alhamdulillah, daku tak dibiarkan Allah lama dalam kesesatan.. hingga diperlihatkan-Nya bagaimana sunah Rasulullah dalam menggunakan ungkapan dalam merayakan kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan penuh berkah, hohoo

Sodara-sodara sedunia.. Maaf lahir batin yaa *smile emoticon*

Salaam!

Kamis, 16 Juli 2015

(Mungkin lagi) Indah pada waktunya..

Hari ini terasa ada yang tak biasa pada 'keadaan diri' ini. Tak tahulah apa nama pastinya. Ada perasaan campur-baur.
Lihat ke hari hari yang sudah dilewati, seperti tak mungkin aku akan mengalami hal-hal yang luar biasa ini. Sepertinya aku hari ini sudah melangkah jauh dari aku di masa lalu, masa-masa yang masih melekat dalam memori ini.
Ya.. inilah hari kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga, ke Payakumbuh..menyambut hari raya Idul Fitri 1436H.

Satu hal yang menganjal, waktu untuk hadir di dunia ini tinggal sedikit lagi..waktu kematianku terasa dekat.
Entahlah apa itu, mungkin ini cara Allah untukku bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu.
Waktu untuk lebih berani..iya mungkin ini cara Allah untuk aku menyegerakan mem'fitri'kan diri.

Baiklah..Allah punya rencana indah, aku percaya itu..waktunya dan karena Allah :)

Selamat hari raya, menyambut kemenangan :D

Minggu, 28 Juni 2015

Cerita Pendek untuk #AwesomeJourney

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen “Awesome Journey” Diselenggarakan oleh Yayasan Kehati dan Nulisbuku.com


#AwesomeJourney
Tidak Ada Tanpa Tujuan
Oleh: Syafdiani
“Setiap hal tak akan terjadi tanpa ada tujuan dariNya”
Gina mencoba mencerna lagi seuntai kalimat yang sudah lama ia dengar itu. Binar mata perempuan itu tak seterang sebelumnya. Seperti mencoba mengingat sesuatu yang seharusnya ia ingat dengan cepat. “Ah, sudahlah!” desahnya sembari bangkit. Lalu ia berjalan dan bergabung lagi dengan kakaknya dan beberapa orang teman yang sedang membereskan perlengkapan dan bekal untuk melanjutkan perjalanan mereka lagi.
Uni*..hm,” Gina mendekati kakaknya, memanggil dengan suara ragu. Kakak yang dipanggilnya hanya menjawab dengan menoleh ke arah sumber suara dan matanya seolah bertanya ‘ada apa?’.
Uni, Gina minta maaf. Maafkan aku ya Ni Pina. Aku janji, aku akan memperbaiki diri dan kelakuanku, “ Gina berkata tulus dan menatap mata Pina; kakaknya itu balas tersenyum.
“Iya sayang. Uni percaya adiak** uni pasti bisa jadi pribadi yang lebih baik,” Pina memeluk adiknya erat. Detik berikutnya, dua kakak-beradik itu melanjutkan lagi petualangan mereka bersama, menemukan lebih banyak pelajaran alam yang luar biasa. Pelajaran dari berbagai macam tumbuhan dan keanekaragaman hewan. Pelajaran dari hasil pemikiran terhadap ciptaan Tuhan yang dibentangkanNya untuk dikaji manusia agar ‘sadar diri’.
---
“Setelah beberapa lama kami meneliti biodiversity di sini,  Sumatra memiliki keunikan tipe dan ekosistem penyusunnya, “ ketua rombongan yang merupakan sahabatnya Pina mulai bercerita lagi tentang keadaan hutan yang mereka jelajahi. “Di Padang, kami berfokus pada Gunung Gadut ini.”
Gina mulai tertarik untuk menggali lebih dalam penjelasan si ketua, Ronal. “Lalu, apa yang sudah pernah dilakukan untuk menjaga hutan disini, Uda***?


Keterangan:
*Uni: panggilan untuk kakak perempuan dalam Bahasa Minang, Sumatera Barat
**Adiak: kata ganti untuk adiak dalam Bahasa Minang, Sumatera Barat
***Uda: panggilan untuk kakak laki-laki dalam Bahasa Minang, Sumatera Barat
 

Rabu, 27 Mei 2015

melangkah lagi

Akhir-akhir ini aku sering sibuk sendiri. otak-atik blog lagi. ternyata tak semudah yang dibayangkan. yang pasti, terus berusaha untuk bisa membuat apa yang diinginkan terjadi. it's a must! semangaaat!

Sabtu, 28 Februari 2015

Hai, apakabar lagi?! *ketika sebuah keharusan...

lalu Februari berakhir,
juga menyaksikan seorang temanku mengakhiri tanggung jawabnya di akademik, wisuda.
adalah bagai pengingat untukku.

setelah itu Maret akan datang beberapa jam lagi,
juga membangun lagi diri yang belakangan tak jelas berjalan..
ada banyak orang yang berdoa baik untukku,
tak ada lagi kerendahan diri ini seharusnya, yang ada haruslah kerendahan hati,
tingginya semangat, teguhnya usaha, bersama dalamnya kepercayaan akhir yang baik.

Hai! apakabar tugas kuliah, tulisan-tulisan, amanah-amanah organisasi, debating skill, earning own money, juga skripsai dan wisuda?

~ketika sebuah keharusan memang harus diperjuangkan~

Kamis, 22 Januari 2015

janganlah hanya sampai harapan saja,,,

aku ingin menulis..tak se-literal makna yang ditangkap itu.
Menulis apa yang aku pikirkan, menulis dengan bercerita, menulis dalam mencerahkan..menulis menulis menulis menulis menulis menulis menulis..karena tak ada penulis tanpa menulis!

Senin, 29 Desember 2014

Akan terus berjalan..

~ teruslah berjalan ~

Frasa ini bukan sekedar frasa. Ada makna yang dalam bagiku. Memaksakan diri untuk tetap melakukan apa yang ada dijalan menuju impian-impian itu tidaklah mudah. Ada masa disaat aku merasa untuk tidak melakukan apa-apa dan membiarkan saja diriku berhenti. Namun, setelah itu aku menemukan orang-orang di sekitarku telah sampai di posisi idaman itu. Dan ya.. ini berarti jangan biarkan diri berhenti terlalu lama. Berjalanlah terus, jika letih beristirahatlah sebentar saja lalu lanjut melangkah lagi.

*Kasuari, akhir menuju awal yang baru

Minggu, 30 November 2014

"23 years young" dan November

hentahlah, tangan ini ingin saja diajak menari di atas keyboard untuk postingan blog kali ini yang 'agak' berbeda.
ini mungkin tentang November dan angka umurku yang berlanjut,  yah.. 23 tahun!
Well, I am 23 years old young since this year, on this November.
beberapa jam lagi, November akan berlalu. ada bagian dari diri ini yang merasa tak siap untuk membiarkan bulan spresial ini pergi. ada pikiran yang bertanya, akankah November ke 24 ada..hehee, terdengar ngawur!
November kali ini mempunyai sejarah sendiri. bagaimana cara aku harusnya berbagi cerita ketika aku tak merasa baik untuk bertutur.
namun, terpenting adalah doa-doa harapan baik dari orang-orang mencintaiku, terima kasih untuk pengorbanan mereka dan maaf atas segala kekurangan di masa umur yang lalu.

mungkin hanya ini, beberapa baris jejak dari November tahun ini. See you again, November ;)

thanks for coming into my life :)

aku, ya..aku!

ini tentang aku lagi, ya...hanya akan ada aku dalam rangkaian cerita cerita sejarahku sendiri.

ini tentang rasa aku lagi, ya.. hanya akan ada rasaku.
karena aku ya begitu.. seperti hilang muncul hilang muncul bersama ketidakpekaan.

ini tentang aku saja, ya... aku yang tak seperti seharusya.
ini tentang itu saja.
ya, tentang aku.
aku, ya.. aku!

Minggu, 12 Oktober 2014

Kata-aku-kata

singkat kata,
aku mengadu pada kata,
menggali makna rasa yang tersimpan untuk berkata,
berkata untuk tak berhenti mengatakan,
singkatnya, kata-kataku

Senin, 06 Oktober 2014

Minggu, 14 September 2014

Dari titik ini

bertambah dan entah rasa apa yang ikut,
gelak tawa bersama putusnya keputusan menambah berat
beban di pundak.
tak akan bohong,
gurat bahagia ada bersama lega tentang penerimaan
tentang tempat bagi mereka.

kata terima kasih akan terus berlanjut
dengan satu dua tiga dan seterusnya
amanah.
tak akan berhenti di titik ini.

(kasuari 7 atas; balai bahasa di sore itu)

Jumat, 12 September 2014

Cerita-cerita yang tak terceritakan..aku.

bergulir pula lah rasa-rasa ini..
seperti cerita demi cerita yang ditangkap telinga,
begitu lambat launnya terasa ditampar, oh.

bisakah aku..bercerita
tentang tingginya gunung kehebatan impian
tentang betapa tak bisanya jiwa rela untuk
tak menjadi
aku ingin bercerita.

cerita, izinkan aku mampu.
dengarlah, aku hanya berkata-kata pendek, berharap hening akan bercerita
tentang aku.
cerita-cerita yang tak terceritakan.

-Kasuari 7-
*setelah menjalani beberapa hari yang tak disangka

Minggu, 07 September 2014

Ketika si susah...

ketika si susah merambat dalam nadi, langkah kecil pun akan berat, sangat.
menuju sakit dan berharap semangat hangat menjadi rindu tiap-tiap detik.
kamu.. kamu yang mampu.
kembali,
rekap lah gemilangnya diri yang dulu.
biarkan sensasinya memberi kepercayaan,
 percaya bahwa susah lebih lemah dari kuatnya ingin, meraih mimpi-mimpi.

(Kamar atas, Kasuari 7 - 7 Sept '14)

Jumat, 05 September 2014

Luruh.. *seuntai kata-kata*

langit luruh dalam kedamaian semu,
jingga merona, seperti merah tak berhak merasa,
lelah hati karena jiwa tiba-tiba penat,
ketika risau menyapa, cinta tak mengerti ada apa.

(Kasuari, 5 Sept '14)

Minggu, 29 Juni 2014

Selamat datang Ramadhan 1435 H, semoga bulan puasa tahun ini berkahnnya menaikkan kualitas diri.

1 Ramadhan 1435H bagi Ni jatuh pada tanggal 29 Juni 2014. Ni mengikuti keputusan pemerintah yang menetapkannya setelah sidang isbat hari jumat petang, lalu. Walaupun begitu, masih terdapat perbedaan waktu dalam memulai ibadah puasa ini.

Ni mempunyai banyak keinginan yang ingin Ni raih di bulan penuh berkah ini. Terdengar ringan besar omongan Ni kali ini. Tapi yah, begitu lah. Ni tak bisa menampik bahwa ketika Ni punya keinginan dan keinginan-keinginan tersebut bukannlah hal-hal sederhana seringkali itu hanya tertinggal kata-kata. Yah, usaha Ni yang belum sesuai dengan keinginan dan kenyataa. Sayangnya ini tak hanya 1 atau 2 kali terjadi, malah berkali-kali. Ini juga membuat Ni down dan kesal sendiri pada diri sendiri. Huft!

Now, let's see!
Bisa apa Ni di bulan spesial ini? ^_^
Spiritual Ni?
Emotional Ni?
Academic Ni?
Impian Ni?
Sosial Ni?
Financial Ni?

Sebelumnya,
Ni mohon maaf lahir batin untuk semua salah dan khilaf Ni yang menyakiti ya bloggies ^_^
Ramadahn Kareem!

Semangat beribadah lebih,

Love,

Nii~Yani~Uniiyani~Syafdiani
^_^


Sabtu, 03 Mei 2014

Keminusan bersama aku dan kamu juga kamu

aku terus berjalan dalam diamku yang buruk,
aku merasa
aku melihat
siapa yang datang
yang pergi
yang ada untukku walau sisi lainku itu menyakitkan.
aku memaklumi
aku memulai
aku

silahkan kamu yang terluka, pergi, juga tak peduli, atau mengikuti diam burukku
silahkan kamu menari dengan anggapan buruk tentang aku dan kamu sebarkan
silahkan kamu lupa tentang hidup masa lalu kamu dengan hangat sisiku yang lainnya
silahkan

aku terus berjalan dan aku memilah
kita takkan sama lagi, karena
kita dengan nilai minus

(Kasuari 7, kesimpulan setelah melalui masa 'berat' itu)